kawanQ : bagaikan bunglon di dalam selimut

Sekian lama menempuh pendidikan di akademi kebidanan tercinta.. baru2 ini aku sadar..
ternyata. aku seseorang yang paling bisa dekat dengan keakraban keadaan dengan seseorang yang sebenarnya sering membuat masalah..
mengapa aku berkata demikian..?
karena.. aku sadar..
Aku sadar bahwa.. tak ada diantara dari sekian mahasiswa yang punya masalah pribadi dengan seorang individu, kemudian membuming dan membesar.. berkembang menjadi sebuah masalah yang besar..
Mulai dari masalah sepele..
berbeda pendapat bahasa tempat asal tinggal..
yang tadinya becanda jadi seriusan..
ejek-ejekan status di situs jejaring.. kemudian diangkat ke permukaan..
labrak sana.. labrak sini……
ada masalah baru segede biji wijen, langsung deh di samperin ke rumah tu orang..

waaah….. wah…. waaah……………
Ga nyangka yaaah…. ternyata aku bisa dikatakan deket banget ma tu orang… sampe2,. ada yang sebel ma dia.. ujung2nya, aq juga kebawa,. Jadi ikut di sebelin.. ikut di musuhin..
padahal.. aq g ada andil atau pun apaaaa gitu ma orang yang bersangkutan..
y…. memang,,, mungkin bisa nya aku kena andil karena aku turut menjadi pendengar setia ketika dia ada masalah..
atau bisa dikatakan.. aku adalah seorang motivatornya.. entahlah.. kalo pernyataan ini di hadapkan kepada dia langsung, dia bakalan mau mengakuinya atau tidak.. itu hak dia.. namun, itulah yang aku rasakan..
di kala dia di sebelin ma kawan yang lain karena ulahnya sendiri dan caranya dalam bergaul.. AKU LAH.. Seseorang yang mau menemaninya dalam menghadapi semua itu..
Dan aku sadar.. bahwa mereka yang berselisih dengannya pun memiliki hak untuk turut membenciQ.. karena disini,, akulah yang menemani dia..

Oooooh…….. malang sekali…………. aku ini..
Ternyata.. keluguanku tak ada habisnya..
Yang aku tau hanyalah kesetiaan seseorang.. aq hanya menemani dia..
hatiQ tak ikut marah dan benci kepada teman yang lain..
jikalau aku turut membenci yang lain.. sama halnya, aku mencari musuh sebanyak2nya.. hanya karena 1 orang.. YANG KINI…………………..

Aku merasa dia adalah bagian dari bunglon di dalam selimut..

Ahir2n ini.. aku merasa gemam di buatnya..
Dengan sesuka hati dia ambil keputusan.. memberikan tugasnya sebagai ketua kepadaku..
Se maunya dalam memerintah..
Tiba2 tak terima dengan perkembanganku.. dengan hasil karyaku.. seolah tak ada yang boleh menyaingi dia..
Olah bahasa yang dia susun dari bibirnya yang berucap.. Bener2 tak mengenakan telingaku.. dan aku sudah merasa sangat gemam di buatnya..
Menggunjing di belakangku.. itu hal yang paling tidak ku sukai dari bibir besarnya.. seolah.. habis manis sepah di buang..
mengumpulakn sekutu untuk menyerangku……..
Memang…… secara manusiawi.. aku hanya seorang diri..
Namun… tidak secara sudut pandang lain.. yang mana, aku selalu ditemani oleh Alloh.. Aku selalu di bimbing olehnya..

Pergilah kau bunglon……………………………………………………………………………………………………………………………

“Tuhan……..
Bilamaa di antara kami harus saling berbatas keadaan..
aku ingin dengan cara yang bijak..
tanapa kisah yang suram…”
Tidak seperti mereka.. kawan2ku yang lebih dahulu memiliki berbatas keadaan dengannya…….
“Aku yakin.. Kehendakmu lebih indah dari apa yang sedang aku harapkan..
karena itu…… bimbinglah daku, selalu………………..” 🙂